“Pekerjaan adalah hak setiap manusia. Tugas negara adalah memastikan tidak ada satu pun warga negara yang kehilangan hak dasarnya untuk bekerja.”
Di tengah angka pengangguran yang stagnan meski ekonomi terus tumbuh, buku ini menghadirkan gagasan revolusioner: kerja 4 hari dan 3 hari dalam seminggu sebagai strategi redistribusi tenaga kerja nasional. Alih-alih sekadar membuka lowongan baru, penulis mengajak pembuat kebijakan untuk menata ulang sistem kerja—membuka lebih banyak pintu masuk bagi angkatan kerja tanpa menurunkan produktivitas.
Berbasis riset mutakhir, studi kasus internasional, dan simulasi kebijakan, buku ini mengurai persoalan mismatch keterampilan, rigiditas sektor formal, dan dominasi sektor informal dalam struktur ketenagakerjaan Indonesia. Pendekatan konkret disusun dalam roadmap dua tahun menuju target ambisius: menurunkan pengangguran ke bawah 1 persen.
Ditulis dengan pendekatan lintas sektor—dari pelayanan publik, logistik, kesehatan, pendidikan hingga ekonomi digital—buku ini tidak hanya menyodorkan wacana, tetapi peta jalan yang dapat segera diuji coba oleh pemerintah daerah maupun kementerian teknis.
“Merancang Negara Bahagia Tanpa Pengangguran” adalah bacaan wajib bagi mereka yang percaya bahwa kesejahteraan nasional dimulai dari kesempatan kerja yang adil, fleksibel, dan manusiawi.
Post a Comment
0 Comments