Meritokrasi Semu: Feodalisme Gelar


Di tengah gegap gempita reformasi birokrasi, sebuah paradoks besar justru mengakar kuat: sistem merit yang dijanjikan sering kali hanya menjadi fasad. Alih-alih menghargai kompetensi dan kinerja, birokrasi Indonesia terjebak dalam “feodalisme gelar”, sebuah praktik yang menjadikan ijazah S2 dan S3 sebagai “mata uang” transaksional untuk meniti karier.

Buku “Meritokrasi Semu – Feodalisme Gelar” karya Salman Al Farizi ini dengan tajam dan berani membongkar patologi tersebut. Penulis berargumen bahwa penekanan berlebihan pada kualifikasi formal telah menciptakan sistem yang tidak efisien, membebani keuangan negara, merendahkan makna pendidikan, dan pada akhirnya menghambat lahirnya ASN yang benar-benar kompeten dan inovatif. Akibatnya, para praktisi ulung yang berkinerja cemerlang namun tidak memiliki gelar pascasarjana tersingkir, sementara para pengejar kredensial justru mendapat penghargaan.

Namun, buku ini tidak berhenti pada kritik. Dengan bercermin pada praktik terbaik di negara-negara seperti Singapura, Inggris, Australia, dan Kanada, buku ini menawarkan sebuah solusi konkret dan peta jalan transformasi. Solusi utamanya adalah pergeseran fundamental dari sistem kualifikasi berbasis ijazah menuju asesmen kompetensi berbasis bukti yang otentik dan terukur.

Ini adalah buku wajib bagi para pembuat kebijakan, pimpinan instansi, seluruh Aparatur Sipil Negara, dan siapa pun yang mendambakan birokrasi Indonesia yang profesional, berkelas dunia, dan benar-benar meritokratis. Sebuah panggilan untuk bertindak demi mengembalikan marwah pendidikan dan membangun meritokrasi sejati

Baca Buku

Post a Comment

0 Comments